Selasa, 24 Desember 2013

Laporan Praktikum Kimia Dasar 1

MATERI DAN PERUBAHANNYA
ABSTRAK

Dalam percobaan yang berjudul “Materi dan Perubahan” bertujuan untuk membedakan campuran homogen dan heterogen serta perubahan fisika dan perubahan kimia. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah apabila penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing serta kemampuan sifat untuk menghasilkan perubahan. Percobaan ini dilakukan dengan metodologi pemanasan pada 15 mL air suling dan pemanasan pada campuran larutan HCL 0,1 M 1 mL dengan NaOH 0,1 M 3 mL. Kemudian pencampuran antara 10 mL air suling dengan pasir yang kemudian di saring lalu ditambahkan 3 gram garam dapur dan dipanaskan, serta pencampuran antara 3 mL minyak makan dengan 3 mL air suling dan lilin yang dinyalakan. Hasil pengamatan yang didapat pada percobaan ini adalah perbedaan konsentrasi campuran homogen serta heterogen dan perubahan wujud atau konsentrasi pada perubahan  fisika dan perubahan kimia. Kesimpulan yang dapat diambil adalah campuran mempertahankan identitasnya masing-masing sedangkan sifat bisa ditentukan dengan mengubah komposisinya atau tidak.  


PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kadang kita tidak bisa membedakan bagaimana ciri-ciri dari perubahan kimia dengan perubahan fisika dan campuran homogen dengan campuran heterogen. Kita menganggap bahwa semuanya adalah sama saja, padahal sebenarnya sangat berbeda.
Ketika kita menyalakan sebuah lilin, maka kita akan melihat perubahan setelah 10 menit kemudian, dimana lilin akan meleleh sehingga akan berbeda dari wujud semula, dan warna sumbu yang tadinya putih akan menjadi hitam.
Dari satu kasus ini saja kita sudah bisa membedakan yang mana perubahan fisika dan perubahan kimia. Karena perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru dan masih dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan yang tidak dapat berubah ke bentuk semula dan menghasilkan zat baru. Itu artinya, lilin yang meleleh tadi merupakan perubahan fisika dan perubahan warna sumbu lilin menjadi hitam merupakan perubahan kimia.
Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan akan sama. Larutan ini adalah campuran homogen. Namun jika pasir dicampurkan dengan serbuk besi, butir pasir dan serbuk besi akan tetap terlihat dan terpisah. Jenis campuran ini, dimana susunannya tidak seragam, disebut campuran heterogen.

1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membedakan campuran homogen dan heterogen serta membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia.

1.3. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah agar dapat membedakan campuran homogen dan heterogen serta membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia.


TINJAUAN PUSTAKA
Kimia menekankan pada kajian materi, termasuk komposisi, sifat, struktur, perubahan yang dialaminya, dan hukum yang mengendalikan perubahan tersebut. Materi adalah apapun yang mempunyai massa dan menempati ruang. Setiap benda tidak peduli berapa pun besar atau kecilnya, terdiri atas materi. Sebaliknya cahaya, kalor, dan suara adalah bentuk-bentuk energi. Energi adalah kemampuan untuk menghasilkan perubahan. Bila terjadi perubahan, energi pasti terlibat; dan bila bentuk energi berubah menjadi bentuk lain, ini merupakan bukti bahwa perubahan sedang atau telah terjadi. (David E Goldberg, 2008)
Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing.  Beberapa contoh diantaranya adalah udara, minuman ringan dan susu. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap. Jadi, sampel-sampel udara yang diperoleh dari kota-kota yang berbeda bisa berbeda susunannya karena perbedaan ketinggian, pencemaran, dan lain-lain. (Raymond Chang, 2004)
Contoh banan yang mempunyai komposisi tetap dan sifat yang seragam dikatakan berada dalam satu fase. Misalnya, air pada 25o C dan tekanan 1 atm berada dalam fase tunggal cairan. Semua sifat sama dalam fase cairan. Jika sejumlah kecil garam (NaCL) dimasukkan ke dalam air, garam larut dan contoh masih tetap dalam atu fase tunggal cair. Komposisi dan sifat fase cairan baru ini, yaitu larutan berbeda dengan air murni. Larutan ini adalah campuran karena ia terdiri dari dua bahan. Larutan ini homogen, karena sifat-sifatnya sama di seluruh cairan. Jika sedikit pasir (SO2) ditambahkan kedalam air pasir mengendap ke dasar cairan dn tetap merupakan padatan tak larut. Campuran air-pasir ini adalah campuran dua-fase (cairan + padatan), atau dikatakan pula sebagai campuran heterogen. Komposisi dan sifat-sifatnya tidak seragam. Komposisi dan sifat-sifat fasa cairan ada pada air murni, sedangkan komposisi dan sifat-sifat fasa cairan ada pada air murni, sedangkan komposisi dan sifat-sifat fase padat terdapat pada pasir. Penambahan minyak ke dalam air juga menghasilkan campuran heterogen karena cairannya tidak memiliki susunan yang konstan. (Ralph H. Petrucci-Suminar,1987)
Sifat yang berkaitan dengan wujud (gas, cair, dan padat) atau kenampakkan sample disebut sifat fisis. Beberapa sifat fisis yang umum dikenal adalah densitas (rapatan), wujud pada suhu kamar, warna, kekerasan, titik leleh, dan titik didih. Sifat fisis suatu sampel biasanya dapat ditentukan tanpa mengubah komposisinya. Banyak sifat fisis dapat ditentukan dan dapat dinyatakan dalam bentuk angka (misalnya titik didih air 100o C), dan perbandingan sifat-sifat tersebut sering merupakan cara terbaik untuk membedakan suatu zat lainnya. (David E Goldberg, 2008)
Reaksi kimia adalah perubahan ketika sedikitnya satu zat berubah komposisi dan seperangkat sifatnya. Cara khas ketika suatu zat menjalani reaksi kimia atau gagal menjalani reaksi kimia dinamakan sifat kimia. Contoh kimia adalah flamabilitas (daya nyala), ketahanan karat, reaktivitas, dan biodegradabilitas. Contoh lain dari sifat kimia adalah pengaratan. Pengaratan melibatkan perubahan komposisi (dari besi menjadi besi oksida). Sifat lain yang tercantum sama sekali tidak melibatkan perubahan komposisi besi: yang berarti merupakan sifat fisis. (David E Goldberg, 2008)
Molekul dengan energi kinetik diatas rata-rata dapat mengalahkan gaya tarik dengan molekul di sekitarnya dan lepas dari permukaan cairan ke keadaan gas atau uap. Gejala ini dinamakan penguapan. Kecenderungan suatu cairan untuk menguap meningkat sesuai dengan meningkatnya suhu cairan. Sebaliknya, meningkatnya gaya-gaya intermolekul dalam cairan cenderung menurunkan penguapan. (Ralph H. Petrucci-Suminar,1987)


 DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsept Inti edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Goldberg, David E. 2008. Kimia Untuk Pemula edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Ralph H. Petrucci dan Suminar. 1987. Prinsip dan Terapan Modern edisi keempat. Bogor: Erlangga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar